Sabtu, 18 Oktober 2008

Mengelola SDM untuk menghadapi abad ke-21

Dalam bisnis, hanya ada satu keuntungan kompetitif jangka panjang dan kunci kepuasan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu karyawan. Memiliki karyawan yang handal dan berbakat dalam industri kita adalah satu langkah kemenangan kita dalam memenangkan suatu persaingan dipasar dan menjaga posisi kita agar tetap di depan para pesaing. Seorang CEO dari sebuah perusahaan multinasional Unilever, Floris A. Maljers memberikan komentar yang cukup menarik "Kendala terbesar yang dihadapi perusahaan dalam menghadapi globalisasi adalah terbatasnya sumber daya manusia dan bukan terbatasnya modal". Ini menunjukkan betapa pentingnya sumber daya manusia di dalam kompetisi dan strategi bertahan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Para analis bisnis sangat memperhatikan apakah sebuah perusahaan telah mengelola SDM mereka dengan baik atau tidak, bahkan saat inipun masyarakat juga mulai ikut memperhatikan bagaimana perusahaan mengelola SDMnya. Hal ini tentu saja akan menyangkut reputasi perusahaan tersebut. Yang terbaik akan mendapat yang terbaik juga, reputasi yang baik untuk menarik pelamar, mengembangkan dan memelihara potensi yang baik bersifat seperti magnet yang menarik potensi terbaik ke dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu mengelola SDMnya dengan baik dan menjadikan mereka asset yang harus dikelola sesuai kebutuhan bisnis mereka. Tetapi masih banyak perusahaan yang belum menyadari hal ini, bahkan memperlakukan SDM nya dengan semena-mena. Mengapa?

LEARNING FOREVER

Belajar adalah sebuah kata yang tidak boleh kita lupakan dalam kehidupan kita. Belajar harus selalu ada dalam mindset kita sampai akhir hayat kita. Belajar tidak mengenal usia, tempat dan waktu. Berapapun umur kita, dimanapun kita berada dan kapanpun kita boleh dan sah-sah saja untuk belajar. Dalam Islam belajar termasuk dalam kategori ibadah. Insya Allah akan ada balasan dariNYa kelak. Sumber pembelajaran juga tidak mengenal batas, bisa dari mana saja, dari hal yang paling baik sampai yang terburuk sekalipun. Pada saat dihari akhir nanti, malaikat tidak akan bertanya dari mana kita belajar, malaikat hanya bertanya untuk apa ilmu kita. Berbeda dengan harta kita, pada saat dihisab nanti akan ditanya darimana dan untuk apa harta kita. Oleh karena itu mulai sekarang lebih baik kita belajar dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya dari pada hanya sekedar menumpuk harta. Kita hanya perlu menyalurkan ilmu yang kita punya kehal-hal yang baik. Insya Allah akan selamat dunia akhirat. You can start now. Not late for study!!!